1.
Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang Masalah
Badan
Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola
faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain Badan
usaha dalam buku Kompeten Ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang
menggunakan faktor produksi untuk meghasilkan barang dan jasa dengan tujuan
mencari keuntungan. Badan usaha hanyalah lembaga, sedangkan untuk mengelola
faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan memerlukan sebuah tempat
dan tempat itulah yang disebut dengan perusahaan. Perusahaan merupakan bagian
teknis dari kesatuan organisasi modal dan tenaga kerja yang bertujuan
menghasilkan barang-barang atau jasa. Jadi, perusahaan adalah tempat
berlangsungnya proses produksi.
Untuk
melakukan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan mencari
keuntungan, tidaklah badan usaha melakukan itu sendiri. badan usaha memiliki
jenis-jenis badan usaha yaitu BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUMS (Badan
Usaha Milik Swasta), dan juga Koperasi.
Masing-masing
dari jenis badan usaha tersebut memiliki ciri-ciri serta keuntungan dan
kerugian yang berbeda. ketika berada dalam badan usaha, diperlukan struktur
organisasi yang bertujuan untuk pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana
fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian
laporan.diperlukan Diagram Alur Prosedur, Blok Diagram Sistem Penggajian, Aspek
Pemasaran dan juga Aspek Keuangan. Dengan demikian, badan usaha yang
menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi demi memuaskan kebutuhan
konsumen dengan tujuan mendapatkan keuntungan tercapai.
1.2.
Tujuan
Mengetahui pengertian, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan badan
usaha seperti BUMN, BUMS, koperasi serta aspek – aspek penting lain yang
berkaitan dengan badan usaha, struktur organisasi serta diagram alur prosedur
maupun blok diagram sistem penggajian.
2. ISI
2.1. Bentuk-bentuk badan usaha
2.1.1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN
(Badan Usaha Milik Negara) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan langsung maupun kekayaan
negara yang dipisahkan (pasal 1 ayat 1).
a. Ciri-ciri
§ Penguasaan
badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
§ Pengawasan
dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh
pemerintah.
§ Kekuasaan
penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada
di
tangan pemerintah.
§ Pemerintah
berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
§ Semua
risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
§ Untuk
mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
§ Agar
pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
§ Melayani
kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
§ Merupakan
lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan
utama mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
§ Merupakan
salah satu stabilisator perekonomian negara.
§ Dapat
meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi.
§ Modal
seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
§ Peranan
pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat,
besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51%
sahamnya dimiliki oleh negara.
§ Pinjaman
pemerintah dalam bentuk obligasi.
§ Modal
juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
§ Bila
memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
§ Pinjaman
kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
§ Kelebihan
dan kekurangan Badan Usaha Milik Negara BUMN
b. Keuntungan
dan kerugian
Kelebihan BUMN
§ Menguasai sektor yang vital bagi
kehidupan rakyat banyak
§ Mendapat jaminan dan dukungan dari
negara
§ Permodalannya sudah pasti karena
mendapat modal dari negara
§ Kelangsungan hidup perusahaan
terjamin
§ Sebagai sumber pendapatan Negara
Kekurangan BUMN
§ Pengelolaan faktor-faktor produksi
tidak efisien
§ Manajemen perusahaan kurang
profesional
§ Menimbulkan monopoli atas
sektor-sektor vital
§ Pengelolaan perusahaan terhambat
dengan peraturan-peraturan yang mengikat
§ Sulit memperoleh keuntungan bahkan
seringkali merugi
c. Contoh
Perusahaan
BUMN di bidang Telekomunikasi
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI)
PT LEN Industri (Persero)
Perum LKBN ANTARA
Perum Produksi Film Negara (PFN)
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM)
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI)
PT LEN Industri (Persero)
Perum LKBN ANTARA
Perum Produksi Film Negara (PFN)
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM)
2.1.2. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)
BUMS
(Badan Usaha Milik Swasta) adalah badan usaha yang modalnya merupakan milik
swasta baik perorangan maupun kelompok orang. Jika modal BUMN dimiliki oleh
Pemerintah, modal BUMS berasal dari perorangan atau sekelompok orang yang
bersepakat mendirikan suatu usaha.
a. Ciri-ciri
BUMS
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Untuk badan usaha
swasta perseorangan, antara lain:
§ Pemilik
badan usaha adalah perseorangan,
§ Pemilik
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, sehingga dapat mengatur segala sesuatu
usahanya,
§ Jalannya
badan usaha tergantung pada kebijakan perseorangan,
§ Semua
kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab pemilik secara
perseorangan.
2.
Untuk badan usaha
swasta persekutuan, antara lain:
§ Pemilik
badan usaha adalah persekutuan dua orang atau lebih,
§ Wewenang
pengelolaan badan usaha ditetapkan berdasarkan penjanjian dalam persekutuan,
§ Maju
mundurnya kegiatan badan usaha tergantung pada sekutu yang mengurusnya,
§ Seluruh
kegiatan usaha diarahkan untuk mencapai keuntungan bersama.
b. Keuntungan
dan kerugian
Keuntungan
BUMS
1.
Mudah didirikan
Setiap
orang dapat mengembangkan usaha perseorangan. Biasanya usaha ini tidak perlu
mendapat izin dari lembaga pemerintah untuk menjalankannya.
2.
Organisasinya sederhana
sehingga biaya organisasinya pun rendah
Modal
yang digunakan relatif sedikit karena biaya-biaya juga masih renda
Dan umumnya modal yang digunakan adalah
tabungan yang dimiliki
3.
Pengelolaannya
fleksibel dan bebas
Manajemen
perusahaan sangat bebas yaitu pemilik perusahaan dapat menentukan sendiri jam
kerjanya, dengan bebas membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukannya, bebas
menentukan harga, menentukan jumlah barang yang diproduksi, dan berbagai
keputusan lain dan bebas pula menggunakan pendapatan yang diperoleh dari
usahanya. Juga pemilik perusahaan bebas untuk menutup usahanya apabila ingin
melakukan kegiatan lain.
4.
Kerahasiaan usaha
terjamin
Sebagai
perusahaan yang dijalankan sendiri, seluk-beluk kegiatan usahanya dirahasiakan.
Ketiadaan pemilik lain menyebabkan pemilik usaha tidak perlu membuat laporan
mengenai kegiatan yang dilakukannya. Pihak lain juga tidak mengetahui nilai
penjualannya, modal yang digunakannya dan keuntungan yang diperoleh.
Masalah-masalah yang dihadapi perusahaan juga dapat dirahasiakan.
Kekurangan
BUMS
1. Pertanggungjawaban
pemilik tidak terbatas
Maksudnya
apabila perusahaan memiliki tanggungjawab untuk membayar utang, maka
tanggungjawab ini tidak terbatas pada modal perusahaan saja tapi juga meliputi
kekayaan pribadi pemilik
2. Modal
Terbatas
Karena
modal hanya berasal dari tabungan pemilik, sehingga modal terbatas . modal yang
terbatas ini mengurangi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang
besar.
c. Contoh
Contohnya
firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, koperasi.
Koch
Industries, Bechtel, Cargill, Chrysler, PricewaterhouseCoopers, Pilot Travel
Centers, Ernst & Young, Publix, Deloitte Touche Tohmatsu, Hearst
Corporation, S. C. Johnson, dan Mars termasuk di antara perusahaan-perusahaan
swasta terbesar di Amerika Serikat. Credit Suisse International (United
Kingdom), IKEA, Jaguar Cars, J C Bamford Excavators (JCB), Land Rover, LEGO,
Bosch dan Victorinox adalah contoh-contoh perusahaan swasta terbesar di Eropa.
2.1.3. Koperasi
Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Berdasarkan
pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
1. Perorangan,
yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi
2. Badan
Hukum Koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang
memiliki lingkup lebih luas.
a. Ciri-ciri
Pada
dasarnya Koperasi di Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
§ Koperasi
adalah kumpulan sekelompok orang dan bukan kumpulan modal. Artinya, koperasi
berfungsi untuk menyejahterakan anggota-anggotanya.
§ Semua
kegiatan di dalam koperasi dilaksanakan dengan bekerja sama dan bergotong
royong berdasarkan persamaan derajat, hak, dan kewajiban anggotanya yang
berarti koperasi merupakan wadah ekonomi dan sosial.
§ Segala
kegiatan di dalam koperasi didasarkan pada kesadaran para anggota, bukan atas
dasar ancaman, intimidasi, atau campur tangan pihak-pihak lain yang tidak ada
sangkut pautnya dengan koperasi.
§ Tujuan
ideal koperasi adalah untuk kepentingan bersama para anggotanya.
b. Keuntungan
dan kerugian
Hal-hal
yang menjadi keuntungan koperasi di Indonesia adalah:
§ Bersifat
terbuka dan sukarela.
§ Besarnya
simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
§ Setiap
anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
§ Bertujuan
meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari keuntungan.
Hal-hal yang menjadi kerugian koperasi
di Indonesia adalah:
§ Koperasi
sulit berkembang karena modal terbatas.
§ Kurang
cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
§ Pengurus
kadang-kadang tidak jujur.
§ Kurangnya
kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.
c. Contoh
KUD dan Koperasi Simpan Pinjam
d. Bentuk
penggabungan
1.
Trust
2.
Kartel
3.
Merger
4.
Holding company
5.
Concern
6.
Corner dan ring
7.
Syndicat
8.
Joint venture
9.
Production sharing
10.
Waralaba ( franchise )
1.
Trust
Trust merupakan suatu bentuk
penggabungan / kerjasama perusahaan secara horisontal untuk membatasi
persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan.
Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya
kepada Trustee (orang kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.
2.
Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu
perusahaan yang berbentuk Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari
beberapa perusahaan lain. Dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi
perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan ditentukan oleh Holding
(Induk). Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya penggabungan secara
vertikal maupun horisontal. Contoh Astra International, PT. Dharma Inti Utama.
3.
Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama
perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa sejenis yang didasarkan
perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.
4.
Sindikasi
Adalah bentuk perjanjian kerjasama antara
beberapa orang untuk melaksanakan suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan
perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan pada satu lokasi tertentu,
disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi perbankan (beberapa bank
bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang besar)
5.
Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan
yang dilakukan baik secara horisontal maupun vertikal dari sekumpulan
perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat dari satu perusahaan
yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal melalui
pendirian perusahaan baru.
Dengan concern, penarikan dana untuk
anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk perusahaan yang kedudukannya di
pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan beroperasi sendiri-sendiri
di pasar modal.
6.
Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan
atas dasar kerjasama antara beberapa perusahaan yang berdiri sendiri.
Tujuan
utama pembentukan perusahaan joint venture ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian untuk menikmati layanan
yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan merasakan
layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas
pokok Bridge adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana
seluruh pelanggan dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh
salah satu operator yang masuk dalam grup Bridge.
7.
Trade Association
Yaitu persekutuan beberapa perusahaan
dari suatu cabang perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggotanya
dan bukan mencari laba.
Contoh:
APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman
Indonesia)
8.
Gentlement’s Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam
daerah penjualan dengan maksud mengurangi persaingan diantara mereka.
2.2.
Struktur
Organisasi
Struktur
organisasi adalah bagan dari sebuah organisasi dimana terdiri dari minimal 2
orang anggota yang memiliki tujuan yang sama untuk digapai. Sebuah struktur
organisasi terdiri dari aktifitas seperti task allocation, coordination,
supervision, yang menuju langsung pada prestasi dari tujuan organisasi
tersebut. Struktur organisasi juga dapat dikatan sebagai susunan
komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi yang menunjukkan adanya
pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
Struktur organisasi dapat dibentuk
dengan berbagai macam bentuk/struktur yang berbeda-beda. Stuktur yang digunakan
akan menrepresentasikan pengoprasian dan performa dari organisasi tersebut.
Berikut adalah macam-macam struktur organisasi, yaitu struktur fungsional,
struktur divisional, struktur matriks, struktur team, dan struktur Jaringan.
2.2.1.
Fungsional
Struktur fungsional atau functional
structure merupakan struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan
keterampilan yang sama dan melakukan tugas-tugas serupa yang kemuadian
dikelompokkan bersama menjadi beberapa unit kerja. Anggota-anggotanya bekerja
di bidang fungsional sesuai dengan keahlian mereka. Jenis struktur organisasi
seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja. Jenis struktur seperti ini juga
dapat bekerja dengan baik untuk organisasi kecil yang memproduksi beberapa
produk atau jasa.
Contoh
:
Keuntungan
:
§ Dapat
mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian
§ Tugas
sesuai dengan keahlian dan pelatihan tugas
§ Berkualitas
tinggi pemecahan masalah teknis
§ Mendalam
pelatihan dan pengembangan keterampilan
§ Hapus
jalur karir dalam fungsi
Kerugian
:
§ Adanya
kesulitan dalam penunjukkan tanggung jawab secara tepat karena hanya
mendahulukan rutinitas tugas
§ Tempatnya
cerobong asap masalah, dan tidak langsung ke akar permasalahan
§ Kurang
rasa kebersamaan dalam meraih tujuan bersama
§ Menumbuhkan
perspektif fungsional yang
§ Terlalu banyak rujukan
untuk membuat keputusan
§ Kurang
memperhatikan aspek strategis jangka panjang
§ Menumbuhkan
ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal
kerja menjadi sulit dilakukan
2.2.2.
Divisional
Struktur divisional atau divisional
structure adalah stuktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk
yang sama, proses yang sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama,
dan atau berlokasi di daerah yang sama di suatu wilayah geografis.
Secara
umum dalam struktur organisasi seperti ini biasanya bersifat kompleks, dan
menghindari masalah yang terkait dengan struktur fungsional.
Contoh
:
Keuntungan
:
§ Lebih
banyak fleksibilitas dalam menanggapi perubahan lingkungan
§ Peningkatan
koordinasi
§ Poin
tanggung jawabnya jelas
§ Keahlian
berfokus pada pelanggan tertentu, produk, dan wilayah
§ Banyak
kemudahan dalam restrukturisasi.
Kerugian
:
§ Duplikasi
sumber daya dan upaya di seluruh divisi
§ Persaingan
dan koordinasi yang buruk bisa terjadi antar divisi
§ Penekanannya
hanya pada tujuan dan biaya devisi tersebut.
2.2.3.
Matriks
Struktur matriks atau matrix
structure, yaitu struktur organisasi yang menggabungkan antara struktur
fungsional dengan struktur divisional untuk mendapatkan keuntungan dari kedua
struktur tersebut dan meminimalkan kekurangan dari masing-masing struktur tersebut.
Contoh
:
Keuntungan :
§ Lebih
baik kerjasamanya antar lintas fungsi
§ Peningkatan
pengambilan keputusan
§ Meningkatkan
fleksibilitas dalam restrukturisasi
§ Pelayanan
pelanggan jadi lebih baik.
§ Akuntabilitas
kinerja lebih baik.
§ Adanya
peningkatan manajemen strategis karena mampu mencapai tingkat koordinasi yang
diperlukan untuk menjawab tuntutan “ganda” lingkungan.
§ Sangat
sesuai untuk organisasi ukuran sedang.
Kerugian :
§ Adanya
sistem dua boss yang rentan terhadap perebutan kekuasaan
§ Adanya
sistem dua boss yang dapat membuat kebingungan tugas dan konflik dalam
prioritas kerja.
§ Rapat
Team biasanya banyak memakan waktu.
§ Adanya
“groupitis” yang merugikan organisasi itu sendiri
§ Peningkatan
biaya karena menambah struktur tim
2.2.4.
Team
Team Structure secara luas stuktur
organisasi seperti ini menggunakan tim permanen atau sementara untuk memecahkan
masalah, atau jika ada proyek khusus yang harus diselesaikan. Selain itu, dalam
stuktur organisasi seperti ini sering menggunakan tim lintas fungsional.
Contoh
:
Keuntungan
:
§ Menghilangkan
kesulitan dengan komunikasi dan pengambilan keputusan
§ Menghilangkan
hambatan-hambatan antara departemen operasi
§ Peningkatan
moral
§ Rasa
keterlibatan dan identifikasi lebih besar
§ Peningkatan
antusiasme untuk bekerja
§ Peningkatan
mutu dan kecepatan pengambilan keputusan.
Kerugian
:
§ Potensi
kerugian struktur tim:
§ Konflik
loyalitas antara anggota
§ Waktu
yang dihabiskan untuk meeting terlalu banyak.
§ Efektifitas
penggunaan waktu tergantung pada kualitas hubungan interpersonal, dinamika
kelompok, dan manajemen tim.
2.2.5.
Jaringan
Struktur
jaringan atau network structure, yaitu struktur organisasi yang terdiri dari
sebuah inti pusat yang dihubungkan melalui jaringan hubungan dengan kontraktor luar
dan pemasok layanan penting lainnya.
Contoh
:
Internal
Network
Stable
Network
Dynamic
Network
Keuntungan
:
§ Perusahaan
dapat beroperasi dengan sedikit karyawan tetap dan tidak perlu mengenal sistem
internal yang kompleks
§ Mengurangi
biaya overhead dan meningkatkan efisiensi operasional
§ Izin
operasi dapat melintasi jarak yang jauh
Kerugian
:
§ Potensi
kerugian dari struktur jaringan:
§ Kontrol
dan koordinasi masalah mungkin timbul dari kompleksitas jaringan.
§ Potensi
kehilangan kontrol atas kegiatan outsourcing.
§ Potensi
kurangnya loyalitas di kalangan kontraktor yang jarang digunakan.
§ Jika
terlalu agresif dibidang outsourcing bisa berbahaya.
2.3.
Diagram Alur
Prosedur
2.4.
Blok Diagram
Sistem Penggajian
Sistem Penggajian secara Manufaktur
Sistem Penggajian secara Jasa
2.5.
Aspek
Pemasaran
1. Proposisi
Nilai Produk atau Jasa di Pasar
Kita perlu menentukan
proposisi nilai (value proposition) produk atau jasa pesaing kita di pasar,
melalui:
a. Segmentasi
Beberapa
jenis segmentasi, yaitu:
§ Segmentasi
geographis
§ Segmentasi
demographis
§ Segmentasi
psikotrapis
§ Segmentasi
perilaku
b. Pasar
Target
Pasar sasaran di kata
gorikan dalam tiga kelompok, yakni:
§ Pemasaran
serba sama
§ Pemasaran
serba aneka
§ Pemasaran
terpadu
c. Posisi
Pasar
Dalam sebuah pasar,
kita bisa memposisikan produk kita dan perusahaan kita, mau mencari posisi apa,
apakah kita ingin menjadi market lider, atau follower ataupun juga hanya main
di market niche. Semua posisi pasar tersebut akan menentukan stategi produk
kita maupun bauran pemasaran yang akan kita lakukan. Guna menentukan posisi
pasar, kita harus menggetahui juga menggenai kemampuan bersaingnya produk kita
dibandingkan dengan pesaing.
2. Sikap,
Perilaku dan Kepuasan Konsumen
Selanjutnya
kita akan menentukan bagaimana sikap konsumen, perilaku konsumen, kepuasan
konsumen dalam pasar ini.
a. Sikap
konsumen
Sikap konsumen
didasarkan pada hal-hal di bawah ini :
1. Karakteristik
sikap
2. Sumber
sikap
3. Fungsi
sikap
4. Komponen
sikap
b. Perilaku
konsumen
Perilaku konsumen
merupakan suatu proses yang dinamis ditunjukan dalam bentuk peilaku yang
diperlihatkan oleh konsumen baik perorangan maupun kelompok dalam mencari,
mengevaluasi, membeli, menggunakan dan membuang suatu produk, jasa dan ide yang
mereka harapkan akan memuasakan kebutuhan mereka. Adapun beberapa karakteristik
yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor
budaya
2. Faktor
sub budaya
3. Faktor
sosial
4. Faktor
kepribadian
5. Faktor
psikologi
c. Kepuasan
konsumen
Kepuasan konsumen
merupakan sebuah ukuran dari apa yang dirasakan oleh konsumen setelah menikmati
atau menggunakan produk yang kita jual.
3. Bauran
pemasaran
Setelah jelas dengan
segmentasi, target dan posisi pasar, maka selanjutnya adalah penentuan strategi
pemasaran. Dalam hal ini kita perlu menentukan :
a. Harga
Atas
dasar struktur harga di pasar saat ini, dan kualitas yang ada, maka selanjutnya
kita akan menentukan strategi harga untuk produk kita.
Ada beberapa hal yang
akan mempengaruhi posisi harga yakni :
§ Tujuan
dalam menentukan posisi pasar
§ Tujuan
memaksimalkan laba
§ Tujuan
merangsang permintaan barang
§ Tujuan
mempengaruhi persaingan
4. Promosi
Kita juga harus
menentukan mengenai promosi yang ada, bagaimana efesiensi dan efektifitas
komunikasi yang ada sekarang, dan bagaimana dengan rencana komunikasi yang kita
lakukan serta bagaimana penyampaiaan informasi sehingga bisa sampai ke konsumen
dan menjadikan pembelian.
5. Produk
Produk akan menjadi hal
yang penting, karna produk akan dinikmati oleh para konsumen sehingga penentuaan
kualitas dan kuantitas sangat prusial. Setiap produk memiliki siklus hidup
produk (product life cycle) siklus hidup produk bisa dikatagorikan sebagai
berikut ;
1. Tahap pengenalan ( Introduction )
2. Tahap pertumbuhan ( Growth )
3. Tahap kedewasaan ( Maturity )
4. Tahap menurun ( Decline )
6. Pleace
Jalur distribusi produk
dan jasa akan menentikan sukses tidaknya penyampaian samopai ke tangan
konsumen. Kalau jalur distribusi terlalu jauh makan biaya akan menjadi mahal
dan memerlukan waktu yang panjang. Berikut ini adalah beberapa contoh jalur
distribusi :
1. Produsen langsung ke konsumen
2. Produsen – retailer – konsumen
3. Produsen – distributor – retailer –
konsumen
Untuk jasa, selain
keempat bauran pemasaran tersebut di atas, kita juga mengenal adanya tambahan
tiga bauran pemasaran lainnya yakni :
a. People
Untuk jasa, halini
menjadi penting untuk kita pelajari dalam studi kelayakan, bagaimana pasar yang
ada dan bagaimana kemampuan orang dalam memproduksi jasa.
b. Physical
Jasa biasanya akan
mengundang kosumen untuk datang dan langsung meniknmati jasa di tempat,
sehingga lokasi atau tempat terjadi transaksi menjadi sangat penting karna
konsumen harus merasakan cukup nyaman saat terjadi transaksi.
c. Process
Setelah orang dan
physical, proses, mengingat jasa itu adalah senuah pengalaman dan kenikmatan
langsung oleh konsumen, maka kita perlu siapkan sebuah proses yang nyaman buat
konsumen.
2.6.
Aspek
Keuangan
Secara garis besar
aspek keuangan akan membahas beberapa hal antara lain:
1.
Kebutuhan dan sumber
dana investasi
2.
Angsuran pinjaman proyeksi penjualan dan
biaya termasuk break event point
3.
Analisis capital
budgeting sebagai dasar penilaian
4.
Penyusunan laporan
keuangan beserta analisisnya
3.
Perancangan dan Implementasi
3.1.Kesimpulan
Badan Usaha di definisikan sebagai
organisasi yang terstruktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk
mendapatkan keuntungan. Badan usaha hanyalah lembaga, sedangkan untuk mengelola
faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan memerlukan sebuah tempat
dan tempat itulah yang disebut dengan perusahaan. Perusahaan merupakan bagian
teknis dari kesatuan organisasi modal dan tenaga kerja yang bertujuan
menghasilkan barang-barang atau jasa. Jadi, perusahaan adalah tempat
berlangsungnya proses produksi. ketika berada dalam badan usaha, diperlukan
struktur organisasi yang bertujuan untuk pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.diperlukan Diagram Alur Prosedur, Blok Diagram Sistem
Penggajian, Aspek Pemasaran dan juga Aspek Keuangan. Dengan demikian, badan
usaha yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi demi memuaskan
kebutuhan konsumen dengan tujuan mendapatkan keuntungan tercapai.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha_Milik_Negara
http://fizrif.wordpress.com/2012/11/01/kelebihan-dan-kekurangan-badan-usaha-milik-negara-bumn/
http://tourworldinfo.blogspot.com/2011/10/daftar-nama-perusahaan-bumn-indonesia.html
http://ichsndms.blogspot.com/2011/10/ciri-ciri-badan-usaha-milik-negara.html
http://bunglong11.blogspot.com/2012/01/bumn-bums-dan-koperasi.html
http://spanjiw.blogspot.com/2011/12/kelebihan-dan-kelemahan-koperasi.html e-book gunadarma
http://lhalhaa.blogspot.com/2013/10/pengertian-dan-ciri-ciri-koperasi.html
http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/10/bentuk-bentuk-badan-usaha.html
http://www.slideshare.net/raharjo33/alur-pendirian-pt
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha_Milik_Negara
http://fizrif.wordpress.com/2012/11/01/kelebihan-dan-kekurangan-badan-usaha-milik-negara-bumn/
http://tourworldinfo.blogspot.com/2011/10/daftar-nama-perusahaan-bumn-indonesia.html
http://ichsndms.blogspot.com/2011/10/ciri-ciri-badan-usaha-milik-negara.html
http://bunglong11.blogspot.com/2012/01/bumn-bums-dan-koperasi.html
http://spanjiw.blogspot.com/2011/12/kelebihan-dan-kelemahan-koperasi.html e-book gunadarma
http://lhalhaa.blogspot.com/2013/10/pengertian-dan-ciri-ciri-koperasi.html
http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/10/bentuk-bentuk-badan-usaha.html
http://www.slideshare.net/raharjo33/alur-pendirian-pt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar