Sabtu, 23 November 2013

BADAN USAHA DI INDONESIA


1.        Pendahuluan

1.1.            Latar Belakang Masalah
            Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain Badan usaha dalam buku Kompeten Ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi untuk meghasilkan barang dan jasa dengan tujuan mencari keuntungan. Badan usaha hanyalah lembaga, sedangkan untuk mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan memerlukan sebuah tempat dan tempat itulah yang disebut dengan perusahaan. Perusahaan merupakan bagian teknis dari kesatuan organisasi modal dan tenaga kerja yang bertujuan menghasilkan barang-barang atau jasa. Jadi, perusahaan adalah tempat berlangsungnya proses produksi.

            Untuk melakukan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan mencari keuntungan, tidaklah badan usaha melakukan itu sendiri. badan usaha memiliki jenis-jenis badan usaha yaitu BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUMS (Badan Usaha Milik Swasta), dan juga Koperasi.

            Masing-masing dari jenis badan usaha tersebut memiliki ciri-ciri serta keuntungan dan kerugian yang berbeda. ketika berada dalam badan usaha, diperlukan struktur organisasi yang bertujuan untuk pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.diperlukan Diagram Alur Prosedur, Blok Diagram Sistem Penggajian, Aspek Pemasaran dan juga Aspek Keuangan. Dengan demikian, badan usaha yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi demi memuaskan kebutuhan konsumen dengan tujuan mendapatkan keuntungan tercapai.

1.2.            Tujuan
Mengetahui pengertian, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan badan usaha seperti BUMN, BUMS, koperasi serta aspek – aspek penting lain yang berkaitan dengan badan usaha, struktur organisasi serta diagram alur prosedur maupun blok diagram sistem penggajian.


2.      ISI

2.1.      Bentuk-bentuk badan usaha
2.1.1.   BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan langsung maupun kekayaan negara yang dipisahkan (pasal 1 ayat 1).
a.       Ciri-ciri
§  Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.

§  Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.
§  Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
§  Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
§  Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
§  Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
§  Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak.
§  Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
§  Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai            tujuan utama mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
§  Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
§  Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi.
§  Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
§  Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat, besarnya tidak lebih             dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.
§  Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
§  Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
§  Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
§  Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
§  Kelebihan dan kekurangan Badan Usaha Milik Negara         BUMN

b.      Keuntungan dan kerugian
Kelebihan BUMN
§  Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
§  Mendapat jaminan dan dukungan dari negara
§  Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara
§  Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
§  Sebagai sumber pendapatan Negara

Kekurangan BUMN
§  Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
§  Manajemen perusahaan kurang profesional
§  Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
§  Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat
§  Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi

c.       Contoh
Perusahaan BUMN di bidang Telekomunikasi
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI)
PT LEN Industri (Persero)
Perum LKBN ANTARA
Perum Produksi Film Negara (PFN)
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM)

2.1.2.   BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)
BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) adalah badan usaha yang modalnya merupakan milik swasta baik perorangan maupun kelompok orang. Jika modal BUMN dimiliki oleh Pemerintah, modal BUMS berasal dari perorangan atau sekelompok orang yang bersepakat mendirikan suatu usaha.
a.       Ciri-ciri
BUMS mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Untuk badan usaha swasta perseorangan, antara lain:
§  Pemilik badan usaha adalah perseorangan,
§  Pemilik merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, sehingga dapat mengatur segala sesuatu usahanya,
§  Jalannya badan usaha tergantung pada kebijakan perseorangan,
§  Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab pemilik secara perseorangan.

2.      Untuk badan usaha swasta persekutuan, antara lain:
§  Pemilik badan usaha adalah persekutuan dua orang atau lebih,
§  Wewenang pengelolaan badan usaha ditetapkan berdasarkan penjanjian dalam persekutuan,
§  Maju mundurnya kegiatan badan usaha tergantung pada sekutu yang mengurusnya,
§  Seluruh kegiatan usaha diarahkan untuk mencapai keuntungan bersama.

b.      Keuntungan dan kerugian
Keuntungan BUMS
1.      Mudah didirikan
Setiap orang dapat mengembangkan usaha perseorangan. Biasanya usaha ini tidak perlu mendapat izin dari lembaga pemerintah untuk menjalankannya.
2.      Organisasinya sederhana sehingga biaya organisasinya pun rendah
Modal yang digunakan relatif sedikit karena biaya-biaya juga masih renda
 Dan umumnya modal yang digunakan adalah tabungan yang dimiliki
3.      Pengelolaannya fleksibel dan bebas
Manajemen perusahaan sangat bebas yaitu pemilik perusahaan dapat menentukan sendiri jam kerjanya, dengan bebas membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukannya, bebas menentukan harga, menentukan jumlah barang yang diproduksi, dan berbagai keputusan lain dan bebas pula menggunakan pendapatan yang diperoleh dari usahanya. Juga pemilik perusahaan bebas untuk menutup usahanya apabila ingin melakukan kegiatan lain.
4.      Kerahasiaan usaha terjamin
Sebagai perusahaan yang dijalankan sendiri, seluk-beluk kegiatan usahanya dirahasiakan. Ketiadaan pemilik lain menyebabkan pemilik usaha tidak perlu membuat laporan mengenai kegiatan yang dilakukannya. Pihak lain juga tidak mengetahui nilai penjualannya, modal yang digunakannya dan keuntungan yang diperoleh. Masalah-masalah yang dihadapi perusahaan juga dapat dirahasiakan. 

Kekurangan BUMS
1.      Pertanggungjawaban pemilik tidak terbatas
Maksudnya apabila perusahaan memiliki tanggungjawab untuk membayar utang, maka tanggungjawab ini tidak terbatas pada modal perusahaan saja tapi juga meliputi kekayaan pribadi pemilik

2.      Modal Terbatas
Karena modal hanya berasal dari tabungan pemilik, sehingga modal terbatas . modal yang terbatas ini mengurangi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang besar.

c.       Contoh
Contohnya firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, koperasi.
Koch Industries, Bechtel, Cargill, Chrysler, PricewaterhouseCoopers, Pilot Travel Centers, Ernst & Young, Publix, Deloitte Touche Tohmatsu, Hearst Corporation, S. C. Johnson, dan Mars termasuk di antara perusahaan-perusahaan swasta terbesar di Amerika Serikat. Credit Suisse International (United Kingdom), IKEA, Jaguar Cars, J C Bamford Excavators (JCB), Land Rover, LEGO, Bosch dan Victorinox adalah contoh-contoh perusahaan swasta terbesar di Eropa.

2.1.3.   Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
1.      Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi
2.      Badan Hukum Koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
a.       Ciri-ciri
Pada dasarnya Koperasi di Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
§  Koperasi adalah kumpulan sekelompok orang dan bukan kumpulan modal. Artinya, koperasi berfungsi untuk menyejahterakan anggota-anggotanya.
§  Semua kegiatan di dalam koperasi dilaksanakan dengan bekerja sama dan bergotong royong berdasarkan persamaan derajat, hak, dan kewajiban anggotanya yang berarti koperasi merupakan wadah ekonomi dan sosial.
§  Segala kegiatan di dalam koperasi didasarkan pada kesadaran para anggota, bukan atas dasar ancaman, intimidasi, atau campur tangan pihak-pihak lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan koperasi.
§  Tujuan ideal koperasi adalah untuk kepentingan bersama para anggotanya.
b.      Keuntungan dan kerugian
Hal-hal yang menjadi keuntungan koperasi di Indonesia adalah:
§  Bersifat terbuka dan sukarela.
§  Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
§  Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
§  Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari keuntungan.
Hal-hal yang menjadi kerugian koperasi di Indonesia adalah:
§  Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.
§  Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
§  Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
§  Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.
c.       Contoh
KUD dan Koperasi Simpan Pinjam

d.      Bentuk penggabungan
1.      Trust
2.      Kartel
3.      Merger
4.      Holding company
5.      Concern
6.      Corner dan ring
7.      Syndicat
8.      Joint venture
9.      Production sharing
10.  Waralaba  ( franchise )
1. Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara horisontal untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya kepada Trustee (orang kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.

2. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan ditentukan oleh Holding (Induk). Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya penggabungan secara vertikal maupun horisontal. Contoh Astra International, PT. Dharma Inti Utama.



3. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.

4. Sindikasi
Adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi perbankan (beberapa bank bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang besar)

5. Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal melalui pendirian perusahaan baru.
Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.

6. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa perusahaan yang berdiri sendiri.
Tujuan utama pembentukan perusahaan joint venture ini adalah untuk memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian untuk menikmati layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan merasakan layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas pokok Bridge adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana seluruh pelanggan dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh salah satu operator yang masuk dalam grup Bridge.
7. Trade Association
Yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman Indonesia)
8. Gentlement’s Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud mengurangi persaingan diantara mereka.


2.2.      Struktur Organisasi
         Struktur organisasi adalah bagan dari sebuah organisasi dimana terdiri dari minimal 2 orang anggota yang memiliki tujuan yang sama untuk digapai. Sebuah struktur organisasi terdiri dari aktifitas seperti task allocation, coordination, supervision, yang menuju langsung pada prestasi dari tujuan organisasi tersebut. Struktur organisasi juga dapat dikatan sebagai susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi yang menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

         Struktur organisasi dapat dibentuk dengan berbagai macam bentuk/struktur yang berbeda-beda. Stuktur yang digunakan akan menrepresentasikan pengoprasian dan performa dari organisasi tersebut. Berikut adalah macam-macam struktur organisasi, yaitu struktur fungsional, struktur divisional, struktur matriks, struktur team, dan struktur Jaringan.

2.2.1.      Fungsional
            Struktur fungsional atau functional structure merupakan struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama dan melakukan tugas-tugas serupa yang kemuadian dikelompokkan bersama menjadi beberapa unit kerja. Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai dengan keahlian mereka. Jenis struktur organisasi seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja. Jenis struktur seperti ini juga dapat bekerja dengan baik untuk organisasi kecil yang memproduksi beberapa produk atau jasa.

Contoh :

Keuntungan :
§  Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian
§  Tugas sesuai dengan keahlian dan pelatihan tugas
§  Berkualitas tinggi pemecahan masalah teknis
§  Mendalam pelatihan dan pengembangan keterampilan
§  Hapus jalur karir dalam fungsi

Kerugian :
§  Adanya kesulitan dalam penunjukkan tanggung jawab secara tepat karena hanya mendahulukan rutinitas tugas
§  Tempatnya cerobong asap masalah, dan tidak langsung ke akar permasalahan
§  Kurang rasa kebersamaan dalam meraih tujuan bersama
§  Menumbuhkan perspektif fungsional yang
§  Terlalu banyak rujukan untuk membuat keputusan
§  Kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
§  Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan

2.2.2.      Divisional
            Struktur divisional atau divisional structure adalah stuktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses yang sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di daerah yang sama di suatu wilayah geografis.
Secara umum dalam struktur organisasi seperti ini biasanya bersifat kompleks, dan menghindari masalah yang terkait dengan struktur fungsional.

Contoh :


Keuntungan :
§  Lebih banyak fleksibilitas dalam menanggapi perubahan lingkungan
§  Peningkatan koordinasi
§  Poin tanggung jawabnya jelas
§  Keahlian berfokus pada pelanggan tertentu, produk, dan wilayah
§  Banyak kemudahan dalam restrukturisasi.

Kerugian :
§  Duplikasi sumber daya dan upaya di seluruh divisi
§  Persaingan dan koordinasi yang buruk bisa terjadi antar divisi
§  Penekanannya hanya pada tujuan dan biaya devisi tersebut.

2.2.3.      Matriks
            Struktur matriks atau matrix structure, yaitu struktur organisasi yang menggabungkan antara struktur fungsional dengan struktur divisional untuk mendapatkan keuntungan dari kedua struktur tersebut dan meminimalkan kekurangan dari masing-masing struktur tersebut.

Contoh :



Keuntungan :
§  Lebih baik kerjasamanya antar lintas fungsi
§  Peningkatan pengambilan keputusan
§  Meningkatkan fleksibilitas dalam restrukturisasi
§  Pelayanan pelanggan jadi lebih baik.
§  Akuntabilitas kinerja lebih baik.
§  Adanya peningkatan manajemen strategis karena mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan untuk menjawab tuntutan “ganda” lingkungan.
§  Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang.

Kerugian :
§  Adanya sistem dua boss yang rentan terhadap perebutan kekuasaan
§  Adanya sistem dua boss yang dapat membuat kebingungan tugas dan konflik dalam prioritas kerja.
§  Rapat Team biasanya banyak memakan waktu.
§  Adanya “groupitis” yang merugikan organisasi itu sendiri
§  Peningkatan biaya karena menambah struktur tim

2.2.4.      Team
            Team Structure secara luas stuktur organisasi seperti ini menggunakan tim permanen atau sementara untuk memecahkan masalah, atau jika ada proyek khusus yang harus diselesaikan. Selain itu, dalam stuktur organisasi seperti ini sering menggunakan tim lintas fungsional.

Contoh :
Keuntungan :
§  Menghilangkan kesulitan dengan komunikasi dan pengambilan keputusan
§  Menghilangkan hambatan-hambatan antara departemen operasi
§  Peningkatan moral
§  Rasa keterlibatan dan identifikasi lebih besar
§  Peningkatan antusiasme untuk bekerja
§  Peningkatan mutu dan kecepatan pengambilan keputusan.

Kerugian :
§  Potensi kerugian struktur tim:
§  Konflik loyalitas antara anggota
§  Waktu yang dihabiskan untuk meeting terlalu banyak.
§  Efektifitas penggunaan waktu tergantung pada kualitas hubungan interpersonal, dinamika kelompok, dan manajemen tim.

2.2.5.      Jaringan
            Struktur jaringan atau network structure, yaitu struktur organisasi yang terdiri dari sebuah inti pusat yang dihubungkan melalui jaringan hubungan dengan kontraktor luar dan pemasok layanan penting lainnya.

Contoh :
Internal Network

Stable Network

Dynamic Network


Keuntungan :
§  Perusahaan dapat beroperasi dengan sedikit karyawan tetap dan tidak perlu mengenal sistem internal yang kompleks
§  Mengurangi biaya overhead dan meningkatkan efisiensi operasional
§  Izin operasi dapat melintasi jarak yang jauh

Kerugian :
§  Potensi kerugian dari struktur jaringan:
§  Kontrol dan koordinasi masalah mungkin timbul dari kompleksitas jaringan.
§  Potensi kehilangan kontrol atas kegiatan outsourcing.
§  Potensi kurangnya loyalitas di kalangan kontraktor yang jarang digunakan.
§  Jika terlalu agresif dibidang outsourcing bisa berbahaya.




2.3.         Diagram Alur Prosedur











2.4.         Blok Diagram Sistem Penggajian

Sistem Penggajian secara Manufaktur

Sistem Penggajian secara Jasa

2.5.      Aspek Pemasaran

1.      Proposisi Nilai Produk atau Jasa di Pasar
Kita perlu menentukan proposisi nilai (value proposition) produk atau jasa pesaing kita di pasar, melalui:
a.       Segmentasi
            Beberapa jenis segmentasi, yaitu:
§  Segmentasi geographis
§  Segmentasi demographis
§  Segmentasi psikotrapis
§  Segmentasi perilaku

b.      Pasar Target
Pasar sasaran di kata gorikan dalam tiga kelompok, yakni:
§  Pemasaran serba sama
§  Pemasaran serba aneka
§  Pemasaran terpadu

c.       Posisi Pasar
Dalam sebuah pasar, kita bisa memposisikan produk kita dan perusahaan kita, mau mencari posisi apa, apakah kita ingin menjadi market lider, atau follower ataupun juga hanya main di market niche. Semua posisi pasar tersebut akan menentukan stategi produk kita maupun bauran pemasaran yang akan kita lakukan. Guna menentukan posisi pasar, kita harus menggetahui juga menggenai kemampuan bersaingnya produk kita dibandingkan dengan pesaing.

2.      Sikap, Perilaku dan Kepuasan Konsumen
Selanjutnya kita akan menentukan bagaimana sikap konsumen, perilaku konsumen, kepuasan konsumen dalam pasar ini.
a.       Sikap konsumen
Sikap konsumen didasarkan pada hal-hal di bawah ini :
1.      Karakteristik sikap
2.      Sumber sikap
3.      Fungsi sikap
4.      Komponen sikap

b.      Perilaku konsumen
Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang dinamis ditunjukan dalam bentuk peilaku yang diperlihatkan oleh konsumen baik perorangan maupun kelompok dalam mencari, mengevaluasi, membeli, menggunakan dan membuang suatu produk, jasa dan ide yang mereka harapkan akan memuasakan kebutuhan mereka. Adapun beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1.      Faktor budaya
2.      Faktor sub budaya
3.      Faktor sosial
4.      Faktor kepribadian
5.      Faktor psikologi

c.       Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen merupakan sebuah ukuran dari apa yang dirasakan oleh konsumen setelah menikmati atau menggunakan produk yang kita jual.

3.      Bauran pemasaran
Setelah jelas dengan segmentasi, target dan posisi pasar, maka selanjutnya adalah penentuan strategi pemasaran. Dalam hal ini kita perlu menentukan :
a.       Harga
Atas dasar struktur harga di pasar saat ini, dan kualitas yang ada, maka selanjutnya kita akan menentukan strategi harga untuk produk kita.
Ada beberapa hal yang akan mempengaruhi posisi harga yakni :
§  Tujuan dalam menentukan posisi pasar
§  Tujuan memaksimalkan laba
§  Tujuan merangsang permintaan barang
§  Tujuan mempengaruhi persaingan

4.      Promosi
Kita juga harus menentukan mengenai promosi yang ada, bagaimana efesiensi dan efektifitas komunikasi yang ada sekarang, dan bagaimana dengan rencana komunikasi yang kita lakukan serta bagaimana penyampaiaan informasi sehingga bisa sampai ke konsumen dan menjadikan pembelian.

5.      Produk
Produk akan menjadi hal yang penting, karna produk akan dinikmati oleh para konsumen sehingga penentuaan kualitas dan kuantitas sangat prusial. Setiap produk memiliki siklus hidup produk (product life cycle) siklus hidup produk bisa dikatagorikan sebagai berikut ;
1.            Tahap pengenalan ( Introduction )
2.            Tahap pertumbuhan ( Growth )
3.            Tahap kedewasaan ( Maturity )
4.            Tahap menurun ( Decline )

6.      Pleace
Jalur distribusi produk dan jasa akan menentikan sukses tidaknya penyampaian samopai ke tangan konsumen. Kalau jalur distribusi terlalu jauh makan biaya akan menjadi mahal dan memerlukan waktu yang panjang. Berikut ini adalah beberapa contoh jalur distribusi :
1.            Produsen langsung ke konsumen
2.            Produsen – retailer – konsumen
3.            Produsen – distributor – retailer – konsumen
Untuk jasa, selain keempat bauran pemasaran tersebut di atas, kita juga mengenal adanya tambahan tiga bauran pemasaran lainnya yakni :
a.       People
Untuk jasa, halini menjadi penting untuk kita pelajari dalam studi kelayakan, bagaimana pasar yang ada dan bagaimana kemampuan orang dalam memproduksi jasa.
b.      Physical
Jasa biasanya akan mengundang kosumen untuk datang dan langsung meniknmati jasa di tempat, sehingga lokasi atau tempat terjadi transaksi menjadi sangat penting karna konsumen harus merasakan cukup nyaman saat terjadi transaksi.
c.       Process
Setelah orang dan physical, proses, mengingat jasa itu adalah senuah pengalaman dan kenikmatan langsung oleh konsumen, maka kita perlu siapkan sebuah proses yang nyaman buat konsumen.

2.6.      Aspek Keuangan
Secara garis besar aspek keuangan akan membahas beberapa hal antara lain:
1.                        Kebutuhan dan sumber dana investasi
2.                        Angsuran pinjaman proyeksi penjualan dan biaya termasuk break event point
3.                        Analisis capital budgeting sebagai dasar penilaian
4.                        Penyusunan laporan keuangan beserta analisisnya



3.      Perancangan dan Implementasi

3.1.Kesimpulan
            Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Badan usaha hanyalah lembaga, sedangkan untuk mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan memerlukan sebuah tempat dan tempat itulah yang disebut dengan perusahaan. Perusahaan merupakan bagian teknis dari kesatuan organisasi modal dan tenaga kerja yang bertujuan menghasilkan barang-barang atau jasa. Jadi, perusahaan adalah tempat berlangsungnya proses produksi. ketika berada dalam badan usaha, diperlukan struktur organisasi yang bertujuan untuk pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.diperlukan Diagram Alur Prosedur, Blok Diagram Sistem Penggajian, Aspek Pemasaran dan juga Aspek Keuangan. Dengan demikian, badan usaha yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi demi memuaskan kebutuhan konsumen dengan tujuan mendapatkan keuntungan tercapai.